Perbedaan Ayam Broiler Biasa, Ayam Organik dan Ayam Probiotik
Siapa yang tidak menyukai lezatnya daging ayam? hampir semua orang khususnya di Indonesia sangat menyukai daging ayam. Saat ini khususnya di supermarket-supermarket besar banyak dijual ayam broiler dengan berbagai jenis. Ada ayam broiler biasa, ayam organik maupun ayam probiotik.
AYAM BROILER BIASA
Ayam broiler menurut Wikipedia adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki keunggulan antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain.
Menurut artikel di : http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/index.php/berita/tulisan-ilmiah-populer/210-ayam-probiotik menjelaskan bahwa ayam broiler sebagai ayam ras pedaging bertumbuh sangat cepat dan mampu mengubah makanan yang ia makan menjadi daging dengan sangat efisien, tetapi kelebihannya itu harus ditunjang dengan pemeliharaan yang baik. Tanpa pemeliharaan yang baik daya tahan tubuhnya akan menurun dan mudah terserang penyakit.
Hal inilah yang kemudian menjadi faktor resiko timbulnya pemakaian obat-obatan yang berlebihan dalam pemeliharaan ayam broiler. Walaupun tidak semua peternakan ayam broiler menggunakan obat-obatan yang berlebihan namun terbatasnya jumlah tenaga pengawas obat hewan tentunya juga mempengaruhi terhadap pengawasan di lapangan.
Data Balai Veteriner Lampung, pada tahun 2013 di Provinsi Lampung, ditemukan 20 kasus positif residu antibiotika dari 315 sampel bahan asal hewan yang diambil secara aktif service, dan 11 kasus positif residu antibiotika dari 365 sampel bahan asal hewan yang didapat secara pasif service. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada penggunaan antibitiotika pada hewan yang tidak sesuai dengan dosis dan aturan pemakaian.
Sementara untuk residu hormon, tidak ditemukan kasus positif. Secara genetis ayam broiler mampu mengolah makanan dengan cepat begitu makanan dikonsumsi olehnya, sehingga memiliki karakteristik ekonomi sebagai penghasil daging dengan konversi makanan irit dan siap dipotong pada usia relatif muda, karenanya issue pemakaian hormon pada pemeliharaan ayam broiler agar ayam cepat gemuk adalah tidak tepat.
AYAM ORGANIK
Sedangkan ayam organik dan ayam probiotik menurut artikel https://food.detik.com/info-sehat/d-2598898/inilah-keunggulan-ayam-organik-dan-probiotik-dibanding-ayam-biasa dijelasakan ayam organik adalah ayam yang diternakkan secara alami, tanpa sentuhan bahan kimia. Bibit ayam (day old chicken, DOC)nya sejak awal ditetaskan dan dibesarkan dengan perlakuan organik. Pakannyapun berasal dari sayuran organik dan dedaknya dibuat dari beras organik.
Makanya, tidak terdeteksi pestisida saat diuji di laboratorium. Kadar E. coli berada di bawah ambang batas, sementara Salmonella thyposa terbukti negatif. Cemaran logam juga di bawah ambang batas, sehingga daging ayam organik aman dikonsumsi.
AYAM PROBIOTIK
Sementara itu, ayam probiotik adalah ayam broiler biasa yang diberi bakteri Lactobacillus lewat pakannya. Ayam juga diberi jamu-jamuan seperti temulawak, kunyit, jahe, brotowali, dll.
Dengan tambahan bakteri baik dan jamu ini, kinerja pencernaan ayam jadi lebih baik. Lemak, lendir, dan minyak alami pada ayam jadi lebih sedikit dibanding ayam biasa. Makanya, kadar kolesterolnyapun jadi lebih rendah dan proteinnya lebih tinggi.
Tak hanya itu. Kandungan air ayam probiotik juga lebih rendah, sementara Salmonella, E. coli, dan antibiotiknya tak terdeteksi. Cemaran timbal, merkuri, dan arsenik juga di bawah batas aman
Selain itu, secara fisik ayam probiotik juga lebih baik. Dagingnya pink dan berserat halus, tak mudah hancur. Ukuran dagingnyapun tak menyusut jika digoreng. Setelah dibakar, dagingnya mengilat dan terlihat segar. Ayam probiotik juga lebih tahan terhadap stres.
Ayam organik dan ayam probiotik memang mempunyai berbagai macam kelebihan, namun harga yang ditawarkan memang lebih mahal dibandingkan ayam broiler biasa. Di supermarket, ayam jenis ini dijual dengan harga berkisar di Rp. 75.000 sd 95.000 per ekor. Namun saat ini juga sudah mulai dipasarkan ayam herbal probiotik langsung dari peternak dan dijual langsung ke konsumen, sehingga harga yang ditawarkan dapat lebih terjangkau, sebagai contoh peternak ayam green poultry di Tangerang Selatan yang menjual ayam dengan system delivery langsung ke konsumen. Pemesanan dapat langsung dilakukan di websitenya di www.green-poultry.com.